hari ini 17 ramadhan, cuti . ada 2 program yang sepatutnya saya terlibat, tetapi apakan daya.......
first, BADAR QUBRO, at taman pertanian shah alam. begin 8am-to zohor. how can i take part, continue my ZZZ journey after subuh. sorry abg din, sorry ISMA, sorry PEMBINA.....
second, IFTAR ISMA KG DELEK, KLANG. i thought that abg din will take me at Sek 2 at 6pm, so i went to barber to cut my head (ops...hair je la..) at 5pm....then at 5.30 akh solahuddin call me....so i can only say sorry again. i'm still at padang jawa.....x sempat la nak ikut.....
SEMALAM 16 ramadhan
MAJLIS BUKA PUASA SPB YDP AGONG bersama warga UiTM. tapi baginda tak datang .alasan, kami tak tahu.macam macam spekulasi di buat, tapi benda dah lepas, biarlah. hari tetap berjalan. VIP yang ada naib canselor ..dan barisan pimpinan UiTM.
15ramadhan,
row call jam 11.00, untuk perjalanan prog bersama baginda. kali ni nama tak naik dan tak wajib bertugas. tapi digalakkan untuk memeriahkan majlis. ok la tu...
sambil-sambil tu terfikir pula tentang ramadhan, dah nak habis dah , tapi terawikh tak penuh, quran tak khatam, tadarus tak sempat....apa nak jadi la kau ni anwar....ni untuk renungan....
2) Berusaha Mendapatkan Lailatul Qadar
Setiap muslim di bulan berkah ini berusaha untuk meraih lailatul qadar. Dialah malam diturunkannya Al-Qur’an (QS. Al-Qadar: 1, dan QS. Ad-Dukhan: 3), dialah malam turunnya para malaikat dengan membawa rahmat (QS. Al-Qadar: 4), dialah malam yang berbarakah (QS. Ad-Dukhan: 3), dialah malam yang lebih utama daripada ibadah seribu bulan! (83 tahun plus 4 bulan) (QS. Al-Qadar: 3). Barang siapa yang beribadah pada malam ini dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni oleh-Nya (HR. Bukhari dan Muslim).
Mendengar segunung keutamaan yang dimiliki malam mulia ini, seharusnya seorang muslim memanfaatkan kesempatan emas ini untuk meraihnya.
Di malam ke berapakah lailatul qadar akan jatuh?
Malam lailatul qadar akan jatuh pada malam-malam sepuluh akhir bulan Ramadhan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan:
تحروا ليلة القدر في العشر الأواخر من رمضان
“Carilah lailatul qadar pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tepatnya pada malam-malam yang ganjil di antara malam-malam yang sepuluh tersebut, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:
تحروا ليلة القدر في الوتر من العشر الأواخر من رمضان
“Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil dari sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Tapi di malam manakah di antara malam-malam yang ganjil? Apakah di malam 21, malam 23, malam 25, malam 27 atau malam 29? Pernah di suatu tahun pada zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lailatul qadar jatuh pada malam 21, sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Sa’id al-Khudri bahwa di pagi hari tanggal 21 Ramadhan tahun itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إني أريت ليلة القدر
“Sesungguhnya aku diperlihatkan lailatul qadar (malam tadi).” (HR.Bukhari dan Muslim)
Pernah pula di suatu tahun lailatul qadar jatuh pada malam 27. Ubai bin Ka’ab berkata:
والله إني لأعلمها وأكثر علمي هي الليلة التي أمرنا رسول الله صلى الله عليه وسلم بقيامها هي ليلة سبع وعشرين
“Demi Allah aku mengetahuinya (lailatul qadar), perkiraan saya yang paling kuat dia jatuh pada malam yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk bangun malam di dalamnya, yaitu malam dua puluh tujuh.” (HR. Muslim)
Pada tahun yang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan para sahabatnya untuk mencari lailatul qadar pada tujuh malam terakhir dari bulan Ramadhan:
فمن كان متحريها فليتحرها في السبع الأواخر
“Barang siapa yang ingin mencarinya (lailatul qadar) hendaklah ia mencarinya pada tujuh malam terakhir (dari bulan Ramadhan).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Cara memadukan antara hadits-hadits tersebut di atas: dengan mengatakan bahwa lailatul qadar setiap tahunnya selalu berpindah-pindah dari satu malam yang ganjil ke malam ganjil lainnya, akan tetapi tidak keluar dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan (Lihat Fathul Baari karya Ibnu Hajar, dan Asy-Syarh al-Mumti’ karya Syaikh al-Utsaimin (6/493-495))
Di antara hikmah dirahsiakannya waktu lailatul qadar adalah:
- Agar amal ibadah kita lebih banyak. Sebab dengan dirahsiakannya waktu lailatul qadar, kita akan terus memperbanyak shalat, dzikir, doa dan membaca Al-Qur’an di sepanjang malam-malam sepuluh terakhir Ramadhan terutama malam yang ganjil.
- Sebagai ujian dari Allah ta’ala, untuk mengetahui siapa di antara para hamba-Nya yang bersungguh-sungguh dalam mencari lailatul qadar dan siapa yang bermalas-malasan serta meremehkannya (Majaalisu Syahri Ramadhaan, karya Syaikh al-’Utsaimin hal: 163)
Maka seharusnya kita berusaha gigih pada sepuluh hari itu; menyibukkan diri dengan beramal dan beribadah di seluruh malam-malam itu agar kita bisa menggapai pahala yang agung itu. Mungkin saja ada orang yang tidak berusaha mencari lailatul qadar melainkan pada satu malam tertentu saja dalam setiap Ramadhan dengan anggapan bahawa lailatul qadar jatuh pada tanggal ini atau itu, walaupun dia berpuasa Ramadhan selama 40 tahun, barangkali dia tidak akan pernah sama sekali mendapatkan momen emas itu. Selanjutnya penyesalan saja yang ada…
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memberikan teladan:
(كان النبي صلى الله عليه وسلم إذا دخل العشر شد مئزره وأحيا ليله وأيقظ أهله) متفق عليه
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jika memasuki sepuluh (terakhir Ramadhan) beliau mengencangkan ‘ikat pinggangnya’, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
dipetik dari CAHAYA KEMULIAANKU .
sempat juga merayau ke blog nawawi...
Di antara keistimewaan bulan Ramadhan adalah di mana Allah telah memuliakannya berbanding dengan bulan-bulan yang lain dengan memilihnya sebagai bulan diturunkannya al-Qur’an al-‘Azhim. Keistimewaan ini diberikan oleh Allah kepada bulan Ramadhan sebagaimana dinyatakan melalui firman-Nya (maksudnya),
“...Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan menjadi pembeza (di antara yang hak dengan yang bathil).” (Surah al-Baqarah, 2: 185)
Begitu juga sebagaimana dinyatakan di dalam hadis Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa Sallam bahawa bulan ramadhan merupakan bulan di mana Kitab-kitab Ilaahiyah diturunkan kepada para Nabi ‘alaihimus Salaam.
sempat juga curi-curi tengok filem panda....
" Yesterday is a history while tomorrow is a mystery but today, is a gift. That's why they call it 'present'. "Well, many might know about this one, because i take it from the famous movie, Kungfu Panda. This is the words of Master Oogway when he said to Master Shifu. I found this words very beautiful. I don't really know how to explain these words, that's why i just state them as beautiful. These words make me think that even though we have our regrets (past) and also, we have a mission (future), we still have to live the day which is called today. We must appreciate every single miliseconds of our lives because this, will determine whether you will achieve your mission as you wish or you will left it as a regrets. Cheers....
diambil daripada ASAKni pun sama
When we talk about fasting month, we cannot run away from hearing Tarawikh prayer. This prayer is only enable during the ramadhan. This is one of the way to gain more advantage scientifically and spiritually. Why did i say that? Here goes
The Advantages Of Tarawikh Prayer :
.........klik.....la......